Natuna | Sidaktoday.com - Indonesia memiliki 'kapal induk' yang tidak bisa ditenggelamkan, dan itu ada di Kabupaten Natuna. Kapal itu itu bernama Pulau Laut. Jika pemerintah pusat mau membangun pulau tersebut dengan berbagai infrastruktur seperti yang ada di kapal induk.
Demikian ungkap Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda saat menjadi keynote speaker 'In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan' Zona-3 Natuna-Anambas yang digelar selama dua hari secara zoom mulai hari ini, Senin(27/9/2021).
Ini adalah rangkaian dari pelatihan wartawan perbatasan yang digelar oleh Lembaga Penguji Kompetensi Wartawan (LPKW) UPN 'Veteran' Yogyakarta bekerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Indonesia. Setelah Zona-1 Batam-Tanjungpinang Senin-Selasa (20-21/9/2021) dan Zona-2 Karimun-Lingga, Rabu-Kamis (22-23/9/2021).
"Natuna adalah pagar laut nusantara Indonesia. Kalau Natuna kuat maka Indonesia juga akan kuat," tegas Wabub Natuna, Rodhial Huda.
Ditambahkannya, dengan berbagai potensi yang dimiliki Natuna saat ini, sudah seharusnya pemerintah pusat membangun Natuna. Karena jika Natuna maju maka itu juga berarti kemajuan Indonesia.
"Natuna adalah etalase Indonesia, kalau kapal-kapal asing itu melintasi Natuna maka mereka akan melihat Indonesia yang maju," tegasnya.
Sementara itu, pada acara pembukaan pelatihan ini Konsul dan Pejabat Utama Konsulat Amerika Serikat (AS) Medan, Gordon S. Church mengatakan, pihaknya merasa bangga bisa membantu pelatihan wartawan perbatasan di Natuna dan Anambas.
"Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Kedubes AS dan Konsulatnya di Medan, merasa bangga bisa bermitra dengan UPN Veteran Yogyakarta untuk bisa menjalankan kegiatan yang penting ini," ujar Gordon S. Church.
Gordon menambahkan, usaha bersama semakin mendesak untuk mengamankan Laut Cina Selatan. Itulah makanya, pelatihan ini menjadi sangat penting. Pelatihan ini telah mempertemukan kita untuk bersama memberikan informasi yang benar kepada masyarakat dan mengamankan laut kita bersama.
Media dan seluruh insan pers, lanjut Gordon, memiliki peran strategis menjaga keamanan dan keselamatan Laut Cina Selatan. Karena media memiliki peran kekuatan untuk memberikan informasi ke publik yang mempengaruhi opini publik.
"Terimakasih kepada para wartawan dan peserta pelatihan yang tidak pernah lelah. Kami menantikan tulisan kalian," tegasnya.
Kemudian, saat membuka secara resmi pelatihan ini, Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) 'Veteran' Yogyakarta, Dr M Irhas Effendi, M.SI mengatakan, wartawan memiliki peran strategis menyerap informasi, menginventarisasi segala potensi, dan menyebarkannya ke tengah masyarakat untuk mendukung pembangunan pemerintah.
"Kabupaten Anambas dan Natuna merupakan bagian dari Provinsi Kepri yang mempunyai poensi maritim yang luar biasa. Sehingga tidak jarang kapal-kapal berbendera asing hilir mudik masuk ke wilayah laut Natuna Selatan untuk melakukan pencurian ikan," paparnya.
Masalah ini, lanjut Rektor, tidak boleh dipandang sepela. Karena ini menyangkut kedaulatan bangsa dan negara. Serta kelangsungan hidup para nelayan Natuna.
"Maka, sudah saatnya semua anak bangsa menyatukan kekuatan untuk menjaga kedaulatan laut Natuna Selatan. Termasuk, para wartawan yang bertugas di wilayah perbatan Provinsi Kepri," tegasnya.
Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch. Bangun yang tampil menjadi salah satu pembicara mengungkapkan, saat ini pers kita masih pers daratan, belum menyentuh pers kelautan. Untuk itu, para wartawan yang bertugas di Natuna dan Anambas harus lebih kreatif dalam melakukan liputan.
"Bikinlah agenda-agenda kegiatan untuk menarik perhatian agar mempercepat pembangunan Natuna. Seperti kegiatan pelatihan ini. Kalau perlu bikinlah kegiatan seperti ini setiap bulan atau dua bulan," ujar mantan Sekretaris PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat itu.
Kegiatan pelatihan di zona ini dihadiri Ketua DPRD Natuna, Daeng Amhar, S.E., M.M., Komandan Kodim (Dandim) Natuna, Letkol Arm Asep Ridwan, S.H., M.Han, Komandan Lanud (Danlanud) Raden Sadjad (RSA) Kolonel Pnb Dedy Ilham S. Salam, S.Sos, Kapolres Natuna AKBP Ike Krisnadian, S.I.K., M.Si, Komandan Batalyon Komposit 1/Gardapati, Letkol Inf M Faizal Rangkuti, S.I.P., M.Si, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai, Kabupaten Natuna, Kolonel Laut (P) Dofir, Dandenhanud 477 Paskhas Letkol Pas Frian Alfa Risdar S.M, M.I.Pol dan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Kabupaten Natuna, Mexianus Bekabel. (Vs)